Pendahuluan
Pembangunan desa selalu menjadi isu penting di Indonesia, terutama di provinsi dengan jumlah penduduk besar seperti Jawa Barat. Desa merupakan tulang punggung ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Oleh karena itu, pemimpin yang mampu menghadirkan konsep desa mandiri sangat dibutuhkan.
Salah satu tokoh yang dikenal konsisten mendorong kemandirian desa adalah Dedi Mulyadi atau akrab disapa Kang Dedi. Sosok yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat ini dikenal sejak lama memperjuangkan pembangunan berbasis kearifan lokal, gotong royong, dan keberlanjutan lingkungan. Artikel ini akan membahas secara detail rekam jejak Dedi Mulyadi dalam membangun desa mandiri, tantangan yang ia hadapi, serta visi ke depan dalam menciptakan desa sebagai pusat peradaban.
Desa Mandiri: Konsep dan Urgensinya
Sebelum mengulas langkah-langkah Kang Dedi, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan desa mandiri.
Menurut Kementerian Desa, desa mandiri adalah desa yang memiliki kemampuan untuk mengelola potensi lokal, menciptakan lapangan kerja, menyediakan layanan dasar, serta membangun masyarakat yang produktif dan sejahtera. Indikator desa mandiri biasanya mencakup:
Ekonomi lokal yang kuat UMKM, pertanian, perikanan, atau pariwisata desa.
Infrastruktur memadai jalan desa, akses air bersih, listrik, dan internet.pendidikan, kesehatan, serta partisipasi masyarakat.
Pelestarian budaya dan lingkungan menjaga tradisi serta mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Di sinilah peran Dedi Mulyadi menonjol. Sejak menjadi Bupati Purwakarta hingga kini sebagai Gubernur, ia konsisten mengusung gagasan bahwa desa bukan sekadar objek pembangunan, tetapi subjek yang menentukan arah pembangunan itu sendiri.
Jejak Dedi Mulyadi: Dari Purwakarta ke Jawa Barat Era Bupati Purwakarta (2008–2018)
Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi menginisiasi berbagai program yang berorientasi pada desa mandiri berbasis budaya lokal.
Beberapa langkah penting yang dikenang antara lain:
Revitalisasi budaya Sunda: menghadirkan nuansa tradisional dalam tata ruang, pendidikan, hingga pelayanan publik. Hal ini membangun kebanggaan masyarakat desa terhadap identitasnya.
Program rumah tidak layak huni (rutilahu): membantu masyarakat desa mendapatkan hunian layak.Pemberdayaan ekonomi lokal: mendorong UMKM desa melalui festival produk lokal dan akses pasar.
Sekolah berbasis budaya: pendidikan di desa dipadukan dengan kearifan lokal agar generasi muda tidak tercerabut dari akar tradisinya.
Langkah-langkah ini membuat Purwakarta dikenal sebagai kabupaten yang berhasil mengangkat martabat desa.
Menjadi Legislator Nasional
Setelah selesai menjabat sebagai bupati, Dedi Mulyadi sempat menjadi anggota DPR RI. Di Senayan, ia tetap membawa isu pemberdayaan desa dan pelestarian lingkungan. Kepekaannya terhadap masalah desa terlihat dari berbagai intervensi yang ia lakukan, termasuk dalam diskusi kebijakan nasional.
Terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat (2025)
Puncaknya, pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024, Dedi Mulyadi bersama pasangannya Erwan Setiawan menang dengan 62,22% suara. Popularitasnya di media sosial sebagai Gubernur Konten serta rekam jejak membangun desa di Purwakarta menjadi modal utama.
Kini, ia memiliki tanggung jawab lebih besar: mewujudkan Jawa Barat dengan desa-desa mandiri sebagai fondasi pembangunan provinsi.
Strategi Dedi Mulyadi dalam Membangun Desa Mandiri
Digitalisasi Desa
Kang Dedi memahami betul bahwa dunia digital adalah masa depan. Ia mendorong desa-desa di Jawa Barat untuk memiliki:Website desa sebagai pusat informasi.Marketplace lokal untuk produk UMKM.
Sistem administrasi digital agar pelayanan publik lebih transparan.Langkah ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat modern dan menjawab tantangan globalisasi.
Ekonomi Kreatif Berbasis Desa
Melalui festival desa, produk lokal seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, dan pariwisata alam diperkenalkan ke pasar yang lebih luas. Kang Dedi percaya bahwa setiap desa memiliki potensi unik yang bisa menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
Infrastruktur Desa yang Merata
Salah satu tantangan utama desa adalah infrastruktur. Dedi Mulyadi menekankan pembangunan:Jalan desa yang terhubung ke pusat kota.Akses internet hingga pelosok.Fasilitas kesehatan dan pendidikan setara dengan kota.Ia ingin menghapus kesenjangan desa-kota agar masyarakat desa tidak lagi termarjinalkan.
Lingkungan dan Desa Hijau
Kang Dedi dikenal sebagai tokoh yang peduli lingkungan. Ia mendorong desa hijau melalui:Program penghijauan dan pelestarian hutan.Pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Pertanian organik sebagai solusi pangan berkelanjutan.Kolaborasi Akademisi dan Desa Pada 2025, ia membentuk Forum Rektor Jawa Barat sebagai think tank pembangunan. Tujuannya adalah agar kebijakan desa berbasis kajian akademik, bukan sekadar populisme. Dengan demikian, desa mandiri yang dibangun memilih
Kolaborasi Akademisi dan Desa
Pada 2025, ia membentuk Forum Rektor Jawa Barat sebagai think tank pembangunan. Tujuannya adalah agar kebijakan desa berbasis kajian akademik, bukan sekadar populisme. Dengan demikian, desa mandiri yang dibangun memiliki dasar ilmiah yang kuat.Tantangan dalam Mewujudkan Desa Mandiri
Tidak dapat dipungkiri, ada sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi Dedi Mulyadi:Resistensi birokrasi: perubahan cepat sering berbenturan dengan prosedur administratif.
Kesenjangan ekonomi: masih banyak desa dengan tingkat kemiskinan tinggi.Alih fungsi lahan: konflik antara kepentingan pembangunan dan kelestarian alam.Ekspektasi publik yang tinggi: popularitas digital harus dibuktikan dengan hasil nyata.Kebijakan jangka panjang: keberhasilan desa mandiri memerlukan keberlanjutan lintas kepemimpinan.
Desa Mandiri dan Relevansinya dengan Indonesia Emas 2045
Konsep desa mandiri yang digagas Kang Dedi selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Mengingat lebih dari 40% penduduk Indonesia tinggal di desa, memperkuat desa berarti memperkuat bangsa.
Jika setiap desa di Jawa Barat berhasil mandiri, maka kontribusi ekonomi, sosial, dan budaya akan menjadi pilar kuat bagi pembangunan nasional.
Kesimpulan
Rekam jejak Dedi Mulyadi dalam membangun desa mandiri tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari Purwakarta hingga Jawa Barat, ia konsisten memperjuangkan desa sebagai pusat peradaban, bukan sekadar objek pembangunan.
Strateginya yang menggabungkan digitalisasi, pemberdayaan ekonomi lokal, infrastruktur merata, desa hijau, dan kolaborasi akademisi adalah modal besar untuk mewujudkan desa mandiri yang berdaya saing.
Tantangan tentu ada, namun dengan dukungan masyarakat, birokrasi, dan akademisi, cita-cita desa mandiri bukanlah hal mustahil.
Bagi Anda yang ingin terus mengikuti langkah, gagasan, dan kebijakan terbaru Kang Dedi Mulyadi, jangan lupa untuk follow sosial media resminya di:
kangdedimulyadi.comD
engan begitu, Anda bisa mendapatkan inspirasi langsung dari perjalanan Kang Dedi dalam membangun desa dan masyarakat Jawa Barat yang lebih sejahtera.
@dedimulyadi71@fans KDM@kangdedimukyadi.com
lihat artikel lainya
https://kangdedimulyadi.com/kepemimpinan-dedi-mulyadi-antara-populisme-dan-idealisme-2/