Nama Kang Dedi Mulyadi sudah lama melekat di telinga masyarakat Jawa Barat. Dikenal sebagai Bupati Purwakarta dua periode, Dedi bukan hanya seorang politisi, tetapi juga budayawan yang menjadikan tradisi sebagai bagian dari politik. Ia mengusung konsep politik kebudayaan, sebuah pendekatan yang memadukan nilai-nilai tradisi lokal dengan kebutuhan modern masyarakat.
Politik Kebudayaan Kang Dedi Mulyadi:
Menjembatani Tradisi dan ModernitasPendahuluanJejak Awal dan Latar Belakang KebudayaanLahir di Subang pada 11 April 1971, Dedi tumbuh dalam lingkungan Sunda yang kental dengan nilai tradisi. Dari kecil ia sudah akrab dengan kisah wayang, pantun Sunda, serta adat gotong royong.Ketika menjabat Bupati Purwakarta, Dedi memutuskan untuk menjadikan budaya sebagai ruh pembangunan. Baginya, kebijakan politik tanpa sentuhan budaya akan kehilangan jati diri. Dari sinilah konsep politik kebudayaan lahir.
Politik Kebudayaan:
Definisi dan FilosofiApa sebenarnya yang dimaksud dengan politik kebudayaan?Menurut Dedi, politik kebudayaan adalah cara mengelola pemerintahan dan pembangunan dengan tetap menjunjung tinggi identitas lokal. Politik tidak sekadar soal kekuasaan, tetapi juga bagaimana melestarikan nilai-nilai yang hidup di masyarakat.
Filosofi ini tercermin dalam tiga prinsip utama:
Menghargai tradisi lokal sebagai pondasi moral.Membawa nilai tradisi ke ruang publik agar tetap hidup.Menjembatani tradisi dengan kebutuhan modern tanpa kehilangan keaslian.Kebijakan Berbasis Tradisi di PurwakartaSelama memimpin Purwakarta, banyak kebijakan Dedi yang berakar pada budaya Sunda.Beberapa contoh yang paling terkenal:Beberapa contoh yang paling terkenal:Pembangunan patung dan taman tematik dengan ornamen wayang dan tokoh lokal.Festival budaya Purwakarta yang rutin digelar untuk menghidupkan kesenian tradisional.Kebijakan penggunaan bahasa Sunda dalam kegiatan sekolah dan pemerintahan.Seragam khas Sunda untuk pelajar dengan desain sederhana.Meski sempat menimbulkan pro-kontra, langkah ini berhasil membuat Purwakarta dikenal sebagai kabupaten yang berani menjaga identitas lokal di tengah modernitas.Menjembatani Tradisi dan ModernitasBanyak orang menilai Dedi terlalu kental dengan budaya.
Namun, justru inilah poin penting: ia berhasil memadukan tradisi dengan modernitas.Contoh nyata:
Infrastruktur modern tetap dibangun, tetapi dihiasi ornamen budaya.Teknologi digital digunakan untuk promosi wisata budaya.Pendidikan karakter diintegrasikan dengan nilai tradisi Sunda.Dengan cara ini, masyarakat tidak merasa terasing dari kemajuan zaman. Sebaliknya, mereka merasa bangga karena tradisi lokal tetap hidup di ruang publik.Kepemimpinan MerakyatSelain kebijakan budaya, gaya kepemimpinan Dedi juga merakyat. Ia dikenal sering blusukan, duduk bersama warga, bahkan membantu langsung masyarakat kecil. Banyak video viral menunjukkan Dedi mendengarkan keluhan rakyat dengan sabar.Pendekatan humanis ini membuat politik kebudayaan bukan hanya teori, tetapi nyata dirasakan masyarakat. Tradisi lokal bukan sekadar simbol, tetapi hadir dalam kehidupan sehari-hari.Politik Kebudayaan di Era DigitalUniknya, Dedi juga sukses memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan gagasan politik kebudayaannya. Kanal YouTube-nya diikuti jutaan orang. Instagram dan TikTok-nya penuh konten kedekatan dengan rakyat.
Di era digital, politik kebudayaan menemukan wadah baru:
konten online. Nilai tradisi yang biasanya hanya hidup di desa kini bisa dikenal dunia. Strategi ini membuat Dedi populer di kalangan anak muda, yang biasanya kurang peduli pada budaya.Kontroversi dan TantanganTentu tidak semua kebijakan Dedi diterima dengan mulus. Patung wayang dan simbol budaya Sunda sempat dikritik oleh kelompok tertentu yang menilai itu berlebihan.
Namun, Dedi tetap teguh pada prinsipnya:
budaya adalah identitas, bukan sekadar hiasan.Tantangan lain adalah bagaimana memastikan tradisi tidak sekadar menjadi ornamen, tetapi juga relevan dalam menjawab kebutuhan modern. Di sinilah pentingnya inovasi kebijakan yang berani.Relevansi Politik Kebudayaan untuk Jawa BaratMengapa konsep ini penting untuk Jawa Barat? Karena provinsi ini memiliki keragaman etnis, budaya, dan kebutuhan modern yang sangat kompleks.
Politik kebudayaan ala Dedi Mulyadi bisa menjadi solusi:
Menguatkan identitas Jawa Barat di tengah arus globalisasi.Membangun karakter generasi muda agar tidak tercerabut dari akar budaya.Menyatukan masyarakat melalui nilai tradisi yang inklusif.Menghadirkan kebijakan modern yang tetap membumi.Dari Purwakarta Menuju Jawa BaratSetelah sukses memimpin Purwakarta, Dedi kini melangkah ke panggung yang lebih besar sebagai Calon Gubernur Jawa Barat.Visi politik kebudayaan akan menjadi salah satu pondasi kepemimpinannya. Ia percaya, Jawa Barat tidak hanya butuh pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan mental dan budaya.Jika visi ini konsisten dijalankan, Jawa Barat berpeluang menjadi provinsi yang maju secar
teknologi, namun tetap kokoh dalam tradisi.Ajakan untuk Mendukung dan MengikutiPerjalanan Kang Dedi Mulyadi adalah cermin bahwa politik tidak harus kaku dan penuh konflik. Politik bisa hangat, humanis, dan berbasis budaya.
Untuk terus mengikuti kiprah dan gagasan politik kebudayaan Kang Dedi Mulyadi, jangan lupa follow media sosial dan kunjungi situs resminya:
kangdedimulyadi.comDi sana kamu bisa mendapatkan update terbaru, visi misi, serta program-program inspiratif tentang bagaimana tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan.KesimpulanPolitik kebudayaan ala Dedi Mulyadi adalah inovasi penting dalam dunia politik Indonesia. Ia membuktikan bahwa tradisi bukan penghambat kemajuan, justru bisa menjadi jembatan menuju modernitas.Dengan kepemimpinan yang merakyat, humanis, dan penuh kearifan lokal, Dedi Mulyadi memberikan teladan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menjaga identitas sambil merangkul perubahan.Di tengah derasnya arus globalisasi, politik kebudayaan bisa menjadi pegangan agar bangsa tidak kehilangan arah. Dan Kang Dedi Mulyadi adalah salah satu contoh nyata bagaimana itu bisa diwujudkan.

lihat artikel lainya
Gaya Kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi: Merakyat dan Penuh Kearifan Lokal
@_kangdedimulyadi.com @dedimulyadi71 @fans KDM