​Pembangunan di era modern tidak lagi hanya diukur dari infrastruktur fisik, tetapi menuntut keseimbangan antara ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Konsep ini dikenal sebagai pembangunan berkelanjutan. Di Jawa Barat, Dedi Mulyadi adalah salah satu tokoh yang konsisten membawa gagasan ini. Dengan latar belakang sebagai budayawan sekaligus politisi, Dedi menawarkan pendekatan unik: membangun tanpa meninggalkan akar budaya dan tanpa merusak lingkungan.
​Artikel ini akan membahas peran Dedi Mulyadi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat, strategi yang ia jalankan, serta tantangan yang dihadapi.
​Visi Pembangunan Berkelanjutan ala Dedi Mulyadi
​Dedi Mulyadi, yang lahir dan besar di Subang, Jawa Barat, sejak muda akrab dengan tradisi Sunda yang penuh kearifan lokal. Visi pembangunannya berangkat dari tiga pilar utama:
- ​Ekonomi berbasis kerakyatan — memajukan ekonomi tanpa mengorbankan masyarakat kecil.
- ​Pelestarian lingkungan — menjaga alam tetap lestari agar dapat diwariskan ke generasi mendatang.
- ​Budaya sebagai roh pembangunan — menjadikan nilai-nilai lokal Sunda sebagai inspirasi dalam setiap kebijakan.
​Dari visi inilah lahir berbagai program nyata yang kini banyak dijadikan contoh oleh daerah lain.
​Program dan Inisiatif Unggulan
- ​Infrastruktur Ramah Lingkungan: Dalam pembangunan jalan, taman kota, dan fasilitas umum, Dedi selalu menekankan aspek ramah lingkungan. Ia membuat taman kota dengan konsep hijau dan menghiasi jalan dengan pohon rindang untuk menurunkan polusi udara.
- ​Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas: Mengatasi masalah klasik di Jawa Barat, Dedi menggagas program bank sampah dan daur ulang di Purwakarta. Masyarakat diajak memilah sampah dari rumah dan diberi insentif ekonomi dari hasil daur ulang, menghasilkan desa-desa yang lebih bersih dan pendapatan tambahan bagi warga.
- ​Pelestarian Sumber Daya Air: Dedi sangat peduli dengan kelestarian sungai dan mata air. Ia sering melakukan inspeksi langsung untuk menertibkan pabrik yang mencemari lingkungan dan menginisiasi penanaman pohon di daerah hulu sungai agar sumber air tetap terjaga.
- ​Pertanian Berbasis Kearifan Lokal: Untuk sektor pertanian, Dedi mendorong petani agar tetap menggunakan pola tradisional yang ramah lingkungan dan memperkenalkan teknologi tepat guna yang tidak merusak tanah dan air.
- ​Pariwisata Berkelanjutan: Dedi menjadikan budaya Sunda dan alam sebagai daya tarik wisata, seperti revitalisasi Situ Buleud dan festival budaya yang menarik wisatawan sekaligus membuka peluang bagi UMKM lokal.
​Dampak dan Tantangan
​Pembangunan berkelanjutan yang digagas Dedi Mulyadi memberikan dampak positif:
- ​Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan: Masyarakat menikmati pembangunan tanpa harus kehilangan kualitas lingkungan.
- ​Kesadaran Lingkungan Meningkat: Program-program seperti bank sampah dan penghijauan membuat masyarakat lebih peduli.
- ​Peningkatan Identitas Budaya: Pembangunan tidak merusak, melainkan menguatkan identitas lokal.
- ​Pertumbuhan Ekonomi Kreatif: Program budaya dan lingkungan membuka peluang baru bagi seniman dan pelaku UMKM.
​Meskipun sukses, Dedi tetap menghadapi tantangan besar, seperti industrialisasi yang cepat, keterbatasan anggaran, dan konflik kepentingan antara investor besar dengan kebutuhan masyarakat lokal.
​Ia menyiasatinya dengan strategi inovatif:
- ​Edukasi Masyarakat: Dedi rajin turun langsung ke desa-desa untuk berdialog dengan rakyat dan membangun kesadaran kolektif.
- ​Kolaborasi dengan Komunitas: Banyak program lingkungan dijalankan bersama komunitas lokal, seperti karang taruna dan kelompok tani.
- ​Pendekatan Budaya: Ia mengemas program pembangunan dengan pendekatan budaya Sunda, mengaitkan kampanye lingkungan dengan nilai-nilai silih asih, silih asah, silih asuh.
- ​Pemanfaatan Teknologi: Dedi mendorong penggunaan media sosial untuk mengampanyekan isu lingkungan dan budaya kepada generasi muda.
​Kesimpulan
​Pembangunan berkelanjutan adalah tantangan besar bagi setiap daerah. Namun, lewat kepemimpinan Dedi Mulyadi, terbukti bahwa pembangunan bisa berjalan tanpa harus merusak alam atau meninggalkan budaya.
​Dengan strategi berbasis budaya, lingkungan, dan partisipasi rakyat, Dedi berhasil menciptakan model pembangunan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya bermanfaat untuk masa kini, tetapi juga mewariskan kebaikan bagi generasi mendatang.
Semoga artikel ini memberi perspektif baru bagi Anda. Jika suka dengan konten seperti ini, jangan lupa follow:
​TikTok: @fans.kdm23
​Instagram: kangdedimulyadi.com
mendapatkan informasi dan artikel menarik lainnya! Anda juga bisa membaca artikel kami yang lain tentang dinamika politik di Jawa Barat di
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=917&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=915&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=912&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=910&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=908&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=906&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=904&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=902&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=900&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=898&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=896&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=894&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=892&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=890&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=888&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=886&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=884&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=882&action=edit
https://kangdedimulyadi.com/wp-admin/post.php?post=654&action=edit