spot_img
Thursday, October 16, 2025
More
    spot_img
    HomeUncategorizedKDM dan Pembangunan Jabar yang Holistik

    KDM dan Pembangunan Jabar yang Holistik

    -

    KDM dan Pembangunan Jabar yang Holistik

     

    Kata kunci utama: Dedi Mulyadi, KDM, pembangunan Jawa Barat, pembangunan holistik Jabar, visi Jabar Istimewa, infrastruktur, pendidikan karakter

     

     

     

    Pendahuluan

     

    Saat ini, pembangunan provinsi Jawa Barat tidak hanya diukur dari banyaknya jalan dan gedung, tetapi dari bagaimana kesejahteraan, kualitas hidup, budaya, dan keberlanjutan lingkungan dapat tumbuh secara bersamaan. Di sinilah peran penting KDM (Dedi Mulyadi) sebagai Gubernur Jawa Barat yang mengusung konsep pembangunan holistik. Artikel ini mengeksplorasi apa yang dimaksud pembangunan holistik di Jawa Barat di bawah kepemimpinan KDM, program-program unggulan, tantangan, serta bagaimana masyarakat bisa turut mendukung.

     

     

     

    Apa Itu Pembangunan Holistik?

     

    Pembangunan holistik berarti pembangunan yang menyatu dan menyeluruh, mencakup aspek ekonomi, pendidikan, lingkungan, budaya, kesehatan, dan sosial. Artinya bukan hanya membangun fisik seperti jalan, irigasi, atau bangunan pemerintahan, melainkan juga memperhatikan:

     

    kualitas manusia (SDM),

     

    kebudayaan & identitas lokal,

     

    kesetaraan dan pemerataan antar wilayah,

     

    keberlangsungan lingkungan dan sumber daya alam.

     

     

    Kata kunci seperti pembangunan Jawa Barat, visi Jabar Istimewa, infrastruktur Jabar, pendidikan karakter, kesehatan masyarakat, sering muncul dalam publikasi dan diskursus publik. Dan KDM sebagai pimpinan ingin memastikan bahwa semua elemen ini berjalan secara seimbang.

     

     

     

    Visi Jabar Istimewa: Landasan Holistik

     

    Visi yang diusung oleh KDM dalam kepemimpinannya adalah Jabar Istimewa.

     

    Berikut beberapa poin visi / misi yang mendasari pendekatan holistik:

     

    1. SDM yang berkualitas dan berkarakter: Pendidikan berkarakter, peningkatan mutu sekolah dan guru, serta reformasi sistem pendidikan.

     

     

    2. Ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal: Memberdayakan UMKM, pertanian, perkebunan, perikanan, sekaligus meratakan peluang investasi.

     

     

    3. Infrastruktur yang merata: Jalan ke pelosok desa, irigasi, air bersih, fasilitas dasar kesehatan dan pendidikan.

     

     

    4. Pelayanan publik yang bersih, birokrasi efektif, dan pemerintahan yang akuntabel.

     

     

    5. Lingkungan hidup & budaya lokal yang lestari: Kesadaran lingkungan, pelestarian budaya, pembangunan berkelanjutan.

     

     

     

     

     

    Program Unggulan dalam Pembangunan Holistik KDM

     

    Beberapa program prioritas yang sudah diluncurkan atau direncanakan oleh Pemprov Jawa Barat di bawah KDM menunjukkan bahwa pembangunan holistik bukan hanya slogan, melainkan aksi nyata.

     

    1. Infrastruktur Jalan “Jabar Istimewa Jalan Leucir”

     

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan sekitar Rp2,4 triliun untuk mempercepat perbaikan dan pembangunan jalan yang mulus di seluruh Jawa Barat.

     

    Target: pada tahun 2027 semua jalan—nasional, provinsi, kabupaten, bahkan desa—terhubung dengan baik dan dalam kondisi mulus.

     

    Fasilitas penunjang jalan seperti penerangan jalan umum (PJU), marka jalan, taman, serta fasilitas umum lain ikut dipertimbangkan demi kenyamanan dan keamanan warga.

     

     

    2. Revolusi Pendidikan dan Pendidikan Karakter

     

    Dedi Mulyadi mencanangkan Revolusi Pendidikan Jabar. Program ini menekankan kualitas sekolah, kesejahteraan guru, pelatihan karakter, serta transparansi dalam penerimaan siswa.

     

    Pendidikan karakter dilakukan bekerja sama dengan TNI/Polri di beberapa wilayah sebagai pilot sebelum diperluas ke seluruh Jawa Barat.

     

    Penataan ulang kapasitas sekolah, pembiayaan bagi siswa yang diarahkan ke sekolah swasta jika daya tampung negeri terbatas.

     

     

    3. Kesehatan, Pelayanan Dasar & Keadilan Sosial

     

    Peningkatan layanan di rumah sakit daerah (RSUD), puskesmas, fasilitas kesehatan lain agar masyarakat tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan seperti operasi, penanganan stroke, penyakit jantung, dll.

     

    Program rumah vertikal atau bantuan renovasi rumah warga miskin, layanan air bersih, irigasi, sanitasi lingkungan.

     

     

    4. Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat

     

    Pemberdayaan UMKM: pelatihan, akses modal, memperkuat pasar lokal.

     

    Peningkatan produktivitas pertanian, teknologi tepat guna di sektor pertanian, integrasi sektor pertanian, perikanan, perkebunan.

     

    Mengurangi disparitas antara wilayah utara dan selatan Jawa Barat, antara bandar dan pinggiran desa. Mendorong pemerataan fasilitas dan investasi.

     

     

    5. Lingkungan dan Budaya

     

    Pemulihan dan normalisasi sungai, pengelolaan sampah mandiri sampai tingkat RT, pembangunan fasilitas umum dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan.

     

    Pembangunan kampung adat dan pelestarian budaya lokal agar identitas budaya tetap hidup dalam dinamika pembangunan.

     

     

     

     

    Dampak dan Harapan dari Pembangunan Holistik

     

    Dampak Positif

     

    1. Peningkatan konektivitas dan mobilitas

    Jalan yang lebih baik akan mempercepat distribusi barang dan orang, khususnya di daerah terpencil. Hal ini membuka peluang ekonomi baru dan mempermudah akses layanan publik.

     

     

    2. Lebih meratanya kualitas pendidikan dan layanan kesehatan

    Dengan pembangunan fasilitas dan reformasi sistem pendidikan serta kesehatan, disparitas antar wilayah dapat dikurangi. Anak-anak di desa memiliki kesempatan yang lebih baik.

     

     

    3. Pemberdayaan ekonomi lokal

    UMKM dan pertanian lokal yang diperkuat akan mengurangi ketergantungan pada impor produk luar atau produk industri besar. Ini juga memperkuat ekonomi rakyat.

     

     

    4. Lingkungan dan budaya yang lestari

    Dengan menjaga sungai, normalisasi aliran air, sampah, dan pelestarian budaya tradisional, masyarakat tetap bisa mempertahankan identitasnya sambil menikmati kemajuan.

     

     

     

    Harapan ke Depan

     

    Agar pembangunan yang dicanangkan betul-betul dirasakan oleh warga desa dan wilayah pinggiran. Bukan hanya untuk kota-kota besar atau pusat provinsi.

     

    Agar semua proyek infrastruktur dilaksanakan dengan transparan dan bertanggung jawab, termasuk memastikan anggaran tidak terlepas dari pengawasan hukum dan publisitas.

     

    Kualitas guru, tenaga medis, dan pelayanan publik harus terus diperbaiki agar warga tidak hanya mendapatkan fasilitas, tetapi juga layanan yang bermutu dan manusiawi.

     

    Partisipasi masyarakat, budayawan, lembaga lokal penting agar pembangunan holistik tidak bersifat top-down semata, melainkan melibatkan suara rakyat.

     

     

     

     

    Tantangan dalam Mewujudkan Pembangunan Holistik

     

    Meskipun banyak komitmen dan program, beberapa tantangan nyata yang harus dihadapi:

     

    1. Keterbatasan anggaran dan prioritas

    Alokasi anggaran yang besar diperlukan untuk program infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sekaligus pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya. Pemprov harus pintar menyeimbangkan antara kebutuhan mendesak dan kebutuhan jangka panjang.

     

     

    2. Koordinasi antara pemerintah daerah, kabupaten/kota, desa, hingga RT/RW

    Pembangunan holistik membutuhkan sinergi yang baik antara semua level pemerintahan agar prioritas pembangunan merata dan tidak terjadi duplikasi.

     

     

    3. Ketimpangan wilayah

    Jawa Barat memiliki wilayah yang sangat beragam — geografis, ekonomi, budaya. Wilayah pegunungan, pesisir, desa terpencil, wilayah urban memiliki tantangan yang berbeda. Menemukan formula yang bisa bekerja di semua tempat bukan hal sederhana.

     

     

    4. Sumber daya manusia dan kapasitas lokal

    Guru, tenaga kesehatan, aparatur desa dan kabupaten/kota harus memiliki kompetensi dan integritas. Pelatihan, rekruitmen yang baik, dan evaluasi terus menerus penting.

     

     

    5. Pengelolaan lingkungan & perubahan iklim

    Infrastruktur fisik harus dibangun dengan memperhatikan dampak lingkungan. Normalisasi sungai, manajemen air, sampah, dan ketahanan terhadap bencana alam menjadi kunci penting.

     

     

     

     

     

    Contoh Realisasi Nyata dalam 100 Hari Kepemimpinan

     

    Dalam periode awal kepemimpinan sebagai Gubernur Jawa Barat, beberapa langkah nyata telah diambil yang menunjukkan kerja dalam kerangka pembangunan holistik:

     

    Pembangunan 3.333 ruang kelas baru dan perbaikan pendidikan vokasi.

     

    Peningkatan layanan dasar seperti listrik untuk warga miskin, rumah vertikal atau renovasi rumah tak layak huni.

     

    Peluncuran program Jabar Istimewa Jalan Leucir untuk percepatan pembangunan dan perbaikan jalan di semua tingkatan wilayah.

     

    Fokus pada perbaikan pelayanan kesehatan dasar di RSUD dan puskesmas.

     

     

     

     

    Bagaimana Masyarakat Bisa Terlibat

     

    Pembangunan holistik tidak akan berhasil tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat. Berikut beberapa cara masyarakat bisa terlibat:

     

    Mengawasi dan melaporkan kondisi infrastruktur lokal seperti jalan, penerangan jalan umum, fasilitas kesehatan & pendidikan.

     

    Aktif dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten/kota agar suara rakyat terdengar.

     

    Mendukung dan memanfaatkan program-program yang disediakan, misalnya fasilitas pendidikan, pelatihan UMKM, layanan kesehatan gratis atau bersubsidi.

     

    Menjaga lingkungan lokal, ikut serta dalam pengelolaan sampah, konservasi sungai, penggunaan air bersih yang baik, dan pengelolaan lingkungan yang lestari.

     

    Melestarikan budaya lokal—bahasa, adat, seni—sebagai bagian dari identitas bersama dalam pembangunan.

     

     

     

     

    Kesimpulan

     

    “KDM dan Pembangunan Jabar yang Holistik” bukan hanya frase, tetapi sebuah rencana nyata yang diusung oleh Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat lewat visi Jabar Istimewa. Program-program seperti pembangunan jalan Leucir, revolusi pendidikan, pemberdayaan UMKM, peningkatan layanan kesehatan, dan pelestarian budaya menunjukkan bahwa pembangunan di Jabar diarahkan agar tidak hanya “fisik” atau “ekonomi” saja, tetapi menyentuh aspek sosial, budaya, dan lingkungan.

     

    Jika semua elemen berjalan dengan sinergi, Jawa Barat mampu menjadi provinsi yang tidak hanya maju secara materi, tetapi juga bermartabat, sejahtera, inklusif dan lestari. KDM menanamkan semangat bahwa pembangunan yang baik adalah yang menyeluruh.

     

     

     

    Ajakan

     

    Jika kamu ingin terus mengikuti update tentang pembangunan Jawa Barat di era kepemimpinan Dedi Mulyadi — mulai dari kebijakan infrastruktur, revolusi pendidikan, proyek sosial, hingga pelestarian budaya — jangan lupa follow akun media sosial resmi beliau: @dedimulyadi71. Di sana kamu akan mendapatkan informasi

    langsung, dokumentasi lapangan, dan kesempatan dialog publik.

     

    Mari bersama-sama mendukung pembangunan holistik di Jabar, agar manfaatnya benar-benar dirasakan luas oleh seluruh masyarakat—dari kota hingga desa.

     

    Related articles

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Stay Connected

    0FansLike
    0FollowersFollow
    0FollowersFollow
    0SubscribersSubscribe
    spot_img

    Latest posts