Pendahuluan
Kang Dedi Mulyadi, juga dikenal sebagai Dedi Mulyadi atau Demul, adalah sosok politikus yang banyak dicari di Google.co.id terutama sebagai Gubernur Jawa Barat, pendiri era baru kepemimpinan yang populer, merakyat, dan santun. Namanya disebutkan sebagai kata kunci populer di Google Trend terutama antara Maret–April 2025 saat ia mengusung kebijakan kontroversial seperti syarat KB (vasektomi) untuk menerima bantuan sosial
Artikel ini mengulas perjalanan politik, gaya komunikasi, dan raihan prestasi Kang Dedi, sekaligus mengajak pembaca untuk mengikuti perkembangan terbaru melalui akun resminya dan situs kangdedimulyadi.com.
Jejak Politik: Dari Purwakarta ke Puncak Jawa Barat
Awal karir politik Kang Dedi dimulai sebagai anggota DPRD Purwakarta pada tahun 1999, lalu menjadi Wakil Bupati (2003–2008), dan Bupati dua periode (2008–2018)
Setelah itu, ia melangkah ke kancah nasional sebagai anggota DPR RI (2019–2023)
Pada Pilkada Jawa Barat 2024, bersama Erwan Setiawan sebagai wakil, Kang Dedi memenangkan kursi Gubernur dengan perolehan suara sebesar 62,22% pada 27 November 2024, unggul telak atas calon lainnya
Ia kemudian resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 20 Februari 2025
Gaya Kepemimpinan Populis dan Merakyat kang Dedi dikenal melalui pendekatan walk around kepemimpinan turun langsung ke masyarakat, mendengarkan keluhan, dan menghadirkan solusi nyata.
Survei yang dilakukan Tirto dan Jakpat (Juni 2025) menunjukkan bahwa 81% responden pertama kali mengenal Kang Dedi melalui media sosial, dan 90% mengapresiasi gaya komunikasinya yang santun, dekat, dan efektif
survei Indikator (Mei 2025) bahkan mencatat bahwa 90,9% merespon kebiasaan positif sidak Kang Dedi sebagai wujud kerja nyata
Kunto (Unpad) menyebut Kang Dedi memadukan gaya Jokowi yang merakyat dengan ketegasan ala Prabowo hasilnya: citra pemimpin populis yang kuat dan dekat dengan warga
Agung Wicaksono (Unri) menyebut gaya ini sebagai populisme kultural, dengan narasi budaya Sunda sebagai ciri khas yang membuatnya melekat di hati masyarakat
Media Sosial sebagai Panggung Utama
Popularitas Kang Dedi kian meroket berkat keaktifannya di media sosial, terutama YouTube, Instagram, TikTok, dan X. Channel YouTube resminya (@KANGDEDIMULYADICHANNEL) telah mengumpulkan jutaan subscriber—dari 1 juta (Maret 2021) hingga lebih dari 7 juta pada April 2025 dengan lebih dari 4.200 videoKontennya sangat personal dan sering viral, misalnya video saat membersihkan gorong-gorong atau membela warga, yang turut mendinamisasi citra pemimpin turun ke jalan
Media seperti Fulcrum menyatakan bahwa kehadiran Kang Dedi secara aktif di media sosial telah membentuk basis pendukung yang kuat—dan bahkan memicu perbincangan tentang peluang politik lebih tinggi lagi di masa depan
Kontroversi & Kritik (Tapi Tetap Mendulang Dukungan)
Tentu saja, gaya retorika dan kebijakan Kang Dedi tidak lepas dari kritik. Salah satu yang paling ramai dibicarakan adalah usulan vasektomi sebagai syarat bantuan sosial (KB pria) yang memicu perdebatan hangat di masyarakat
Drone Emprit mencatat bahwa sentimen positif mencapai 50% (dukungan atas kebijakan seperti KB dan pemutihan pajak), sementara 38% sentimen bersifat negatif (menuding pencitraan atau mempertanyakan efektivitas)
Selain itu, kebijakannya seperti mengirim siswa nakal ke barak militer mendapat oposisi dari sejumlah orangtua, meskipun juga mendapat dukungan dari Menteri HAM Natalius Pigai
Baru-baru ini (Agustus 2025), ia juga mengkritik kegiatan stud tour sekolah yang menurutnya lebih jadi ajang gaya liburan daripada pendidikan—menyoroti penggunaan bus mewah, hotel, hingga OOTD siswa yang menggeser fokus pembelajaran
Retorika Santun & Alat Persuasi yang Mengena
Apa yang membuat retorika Kang Dedi terasa santun namun menohok?
Bahasa sehari-hari: Ia sering menggunakan Bahasa Sunda dan bahasa sederhana menambah nuansa merakyat dan otentik
Aksi nyata dalam konten:
Gaya langsung turun ke masyarakat, seperti melakukan sidak pasar atau membersihkan saluran air, memberi bukti langsung atas pernyataannya
Transparansi & kesederhanaan:
Banyak kontennya yang tidak terlihat settingan ia menegaskan bahwa ia tidak sekadar membuat konten, tapi merekam realita yang terjadi
Integrasi budaya: Unsur budaya Sunda melekat kuat dalam citra dirinya, memperkuat kedekatan emosional dengan masyarakat Jawa Barat maupun diaspora Sunda
Berdasarkan riset tren di Google dan media, beberapa kata kunci yang sering dicari terkait Kang Dedi Mulyadi:
Dedi Mulyadi, Kang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat media sosial, YouTube Kang Dedi vasektomi ntuan sosial, kebijakan KB Dedi Mulyadi Untuk mendapatkan update langsung dari Kang Dedi Mulyadi, pastikan untuk follow media sosial resminya:
Instagram & TikTok: @dedimulyadi71 (jutaan pengikut aktif)
TikTok
+1
YouTube: KANGDEDIMULYADICHANNEL – konten penuh aksi nyata dan retorika menggugah
X (Twitter): akun resmi aktif menyapa masyarakat
X (sebelumnya Twitter)
Kunjungi juga situs resmi: kangdedimulyadi.com, tempat Anda bisa menemukan informasi terbaru, artikel mendalam, dan ajakan partisipasi.
Kesimpulan
Kang Dedi Mulyadi bukan hanya politik usia adalah simbol retorika yang mengena, kepemimpinan santun, dan pionir gaya populis modern di era media sosial. Ia mampu membaur dengan rakyat sambil membawa berbagai kebijakan, meski tidak lepas dari kontroversi. Namun, gaya komunikasinya yang jujur, hangat, dan menyentuh hati menjadikan Dedi Mulyadi tetap relevan dan dicari, bukan hanya sebagai kata kunci, namun sebagai sosok inspiratif yang aktif memberi dampak nyata.
@dedimulyadi71@fans KDM@_kangdedimulyadi.com
lihat artikel lainya
https://kangdedimulyadi.com/transformasi-purwakarta-di-bawah-kepemimpinan-dedi-mulyadi/