pendahulu
Sejak dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat pada 20 Februari 2025, Kang Dedi Mulyadi (KDM) menegaskan satu hal penting: pembangunan Jawa Barat yang berbasis budaya adalah fondasi utama kemajuan yang sejati
Lewat visi Lembur Diurus, Kota Ditata KDM tak hanya mendirikan infrastruktur, tapi juga membangkitkan kembali citra Jawa Barat sebagai pusat peradaban estetika, bukan sekadar kawasan industri
Budaya sebagai Akar Pembangunan Berkelanjutan
KDM mengusung filosofi pembangunan yang berpijak pada realitas rakyat dan akar budaya. Ia memilih simbol alam laut, gunung, dan tanah untuk mewakili ekspresi tradisi Sunda yang harus dijaga demi kesejahteraan masyarakat
Paripurna Hari Jadi Jabar ke-80, beliau mengatakan:
Kalau laut, gunung, dan tanah kita jaga, maka rakyat Sunda akan terbebas dari kemiskinan dan bencana.
Semangat ini konsisten dengan pernyataannya bahwa pembangunan tidak boleh hanya formalitas melainkan harus nyata, empatik, dan akurat terhadap kebutuhan masyarakat
Menyatukan Tata Ruang dengan Nilai Tradisi
Dalam debat Pilgub 2024, KDM menekankan pentingnya tata ruang yang selaras dengan kultur lokal: zonasi wilayahsawah, lembah, sungai, gunung, pesisir harus dijaga agar fungsi ekologis tak terganggu oleh agresi pembangunan industri
Begitu juga dalam pidato Hari Jadi Jabar ke-80, ia mengingatkan bahwa pembangunan bukan hanya untuk masa kini, tetapi sebagai titipan untuk generasi masa depan. Tali filosofi ini ia ulangi:
Pembangunan bukan untuk lima tahun, bukan untuk sepuluh tahun, dan bukan untuk kita. Pembangunan adalah titipan bagi masa depan anak cucu kita.
Estetika Publik sebagai Wajah Budaya Visi KDM terus diperkuat lewat inovasi desain dan estetika publik. Ia menggagas model gerobak seragam, desain warung, dan rumah panggung khas Sunda sebagai ikon budaya di setiap sudut Jawa Barat
Strategi ini bertujuan memperkuat daya tarik ekonomi lokal dan kebanggaan budaya, di mana:
Jika sungai sudah bersih, jalan tertata, hutan terjaga orang akan berbondong-bondong datang ke Jawa Barat.
Meminimalkan Risiko, Memaksimalkan Harmoni
KDM juga memperingatkan bahwa tradisi masyarakat dan pembangunan tidak bisa disejajarkan sepihak. Ia menyoroti bahwa tradisi masyarakat turut berperan dalam menyikapi bencana baik secara preventif maupun kesadaran sosial
Dengan kata lain, pembangunan berbasis budaya turut mendukung ketahanan dan empati publik.
Menyatukan Rakyat Lewat Budaya
Kepedulian KDM menjangkau sisi sosial juga. Dalam berbagai kesempatan, beliau menunjukkan empati nyata, seperti ketika terjadi musibah keracunan makanan ia langsung hadir dan memberikan santunan kepada keluarga korban
Ini menunjukkan bahwa pemimpin budaya tidak hanya hadir saat peresmian, tapi juga saat duka dan luka.
Media menyebutnya sebagai menyatukan warga lewat budaya, apalagi dengan pendekatan sensitif terhadap rasa dan estetika pembangunan
Meneguhkan Warisan Tradisi dan Filosofi Sunda
Sebagai gubernur yang sangat merawat akar budaya Sunda, KDM tak pernah lepas dari nilai-nilai lokal. Ia bahkan mendapat penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari pemerintah pusat atas dedikasinya dalam melestarikan budaya Nusantara, khususnya Sunda
Buku dan karya dokumentasi seperti Spirit Budaya Kang Dedi juga menyoroti bagaimana beliau menyebarkan semangat budaya secara nyata, khususnya di kawasan Purwakarta dan sekitarnya
Filosofi Alam & Budaya Kalau laut, gunung, tanah kita jaga
Tata Ruang Berbasis Kultur Tata ruang yang berbasis kultur
Estetika & Estetika Ekonomi Visi Jabar sebagai pusat peradaban estetika
Empati & Kepemimpinan Publik Hadir saat musibah, bukan hanya saat pesta
Budaya sebagai Simbol Negeri Membangun Jawa Barat bukan cuma infrastruktur, tapi budaya dan rasa
Call-to-Action (CTA) untuk Blog & Follow Media Sosial
Jika Anda terinspirasi oleh visi Jawa Barat Berbasis Budaya ala Kang Dedi Mulyadi, jangan lupa untuk tetap update melalui situs resmi dan akun sosial media beliau:
Kunjungi website resmi: _kangdedimulyadi.com di sana Anda bisa menemukan informasi program, artikel, dan dokumentasi budaya dari beliau.
Follow juga media sosial resmi agar selalu mendapatkan berita terbaru seputar inovasi budaya dan pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat.
Visi pembangunan berbasis budaya yang diusung Kang Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kemajuan bukan hanya soal bangunan fisik, ekonomi, atau angka indeks. Lebih dari itu, pembangunan harus menanam modal budaya, empati, dan identitas lokal. Dengan filosofi “laut-gunung-tanah” sebagai pondasi, dan estetika estetika publik sebagai wajah peradaban, Jawa Barat di bawah kepemimpinannya bergerak menuju masa depan yang inklusif, harmonis, dan berakar pada warisan leluhur.
Mari bersama-sama mendukung perjalanan ini buka _kangdedimulyadi.com, ikuti media sosialnya, dan jadilah bagian dari transformasi Jawa Barat yang istimewa, berbudaya, dan bermartabat.
@dedimulyadi@_kangdedimulyadi.com_
@fans kdm