spot_img
Tuesday, October 14, 2025
More
    spot_img
    HomeUncategorizedKang Dedi Mulyadi dan Pembangunan Wisata Budaya: Studi Kasus Purwakarta

    Kang Dedi Mulyadi dan Pembangunan Wisata Budaya: Studi Kasus Purwakarta

    -

    Pendahuluan

    Purwakarta, sebuah kabupaten di Jawa Barat, tak hanya dikenal sebagai jalur transit ke destinasi lain  melainkan sebagai pusat wisata budaya yang kaya. Di balik geliatnya, ada sosok visioner: Kang Dedi Mulyadi, yang saat menjabat Bupati (2008–2018) berhasil menjadikan budaya sebagai pondasi pembangunan pariwisata.

    Visi Pembangunan Berbasis Kebudayaan

    Kang Dedi menegaskan bahwa pembangunan peradaban mesti berakar pada kebudayaan lokal. Ia melihat bahwa sektor pariwisata yang berbasis kearifan lokal bisa menjadi lokomotif perekonomian daerah dan memperkuat identitas masyarakat

    Salah satu wujud konkret visinya adalah Taman Air Mancur Sri Baduga, ikon Purwakarta yang menggabungkan seni, budaya Sunda, dan estetika modern  awalnya dianggap terlalu ambisius

    Destinasi Budaya Andalan Purwakarta

    Purwakarta kini menjadi magnet wisata berkat sejumlah objek wisata budaya unggulan:Kampung Tajur, desa wisata yang dibangun pada 2004–2005 atas inisiatif Kang Dedi Galeri Wayang dan Seni Rupa dekat Alun-Alun Purwakarta, menampilkan koleksi wayang golek Sunda dan karya seni lokal

    Museum Bale Panyawangan Diorama Nusantara (dibangun 2017), menyajikan miniatur sejarah Indonesia, mulai zaman purba hingga warisan budaya UNESCO

    Kelima objek budaya lain seperti Kampung Tajur, Rumah Kuno, Bale Indung Rahayu, Bale Panyawangan, memperkaya narasi sejarah lokal

    Integrasi Infrastruktur & Pariwisata

    Kang Dedi tidak berhenti di objek budaya saja ia juga membenahi aksesibilitas. Infrastruktur jalan hingga pelosok diperbaiki agar wisatawan mudah menjangkau semua destinasi di Purwakarta dan sekitarnya

    Dampak Ekonomi dan Sosial

    Pembangunan wisata budaya melahirkan multiplier effect: dari pelaku UMKM hingga penyedia jasa kuliner dan akomodasi. Contohnya, Sate Maranggi Purwakarta semakin dikenal hingga ekspor ke AS

    Wisata budaya juga membentuk citra masyarakat sebagai lebih santun, inovatif, dan peduli lingkungan berbeda dari eksploitasi alam yang justru merusak

    Tantangan dan Kritik

    Terdapat tantangan seperti relevansi pengelolaan pasca-pembangunan. Misalnya, anggaran untuk pengelolaan seperti untuk wisata budaya tidak sebesar biaya awal pembangunan  seperti Rumah Kuno dikelola Provinsi dan sekarang hanya dialokasikan dana pengembangan terbatas

    purwakarta.ayoindonesia.com

    Pada sisi lain, larangan karya wisata (study tour) sempat diberlakukan oleh Kang Dedi saat menjabat sebagai Bupati kebijakan ini mengejutkan, namun bermaksud menjaga kualitas dan menghindari beban pada orang tua siswa

    Highlights Objek Wisata Budaya & Alam Pendukung Objek Wisata Budaya Lokasi / Karakteristik

    Kampung Tajur Desa budaya, pengembangan kearifan lokal

    Instagram

    Galeri Wayang & Seni Rupa Pusat seni Sunda, dekat Alun-Alun

    Museum Bale Panyawangan Diorama Nusantara Edukasi sejarah Nusantara, dibuka 2017

    Rumah Kuno, Bale Indung Rahayu, Bale Panyawangan Pusaka sejarah Purwakarta

    Destinasi alam pendukung seperti Taman Air Mancur Sri Baduga, Waduk Jatiluhur, Curug Tilu, Gunung Bongkok, dan Bukit Panenjoan menambah daya tarik wisata secara keseluruhan

    Rekomendasi Strategi Lanjutan

    Untuk menjaga kesinambungan, beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan:

    Kelola destinasi budaya secara profesional, termasuk budgeting dan SDM.Pergantian konten di museum seperti Diorama Nusantara yang perlu diupdate secara berkala

    Sinergi budaya & ekonomi lokal, termasuk dukungan terus-menerus bagi UMKM dan kuliner khas seperti Sate Maranggi.

    Pendekatan digital marketing: memperkuat branding wisata budaya Purwakarta agar dikenal lebih luas, termasuk media sosial dan situs resmi seperti kangdedimulyadi.com.

    Kesimpulan

    Kang Dedi Mulyadi berhasil mengubah wajah Purwakarta melalui visi pembangunan berbasis budaya. Wisata budaya tak hanya menjadi destinasi menarik, tetapi juga menjadi penguat ekonomi dan identitas lokal. Warisan seperti Taman Air Mancur Sri Baduga, Museum Diorama Nusantara, dan kampung-kampung budaya menunjukkan bahwa budaya bukan sekadar pelengkap — melainkan fondasi pembangunan daerah.

    Jika kamu ingin terus mengikuti kiprah Kang Dedi Mulyadi dan perkembangan pariwisata budaya Purwakarta, jangan lupa follow di situs resmi: kangdedimulyadi.com untuk update inspiratif berikutnya.

    @dedimulyadi@fans KDM@_kangdedimulyadi.com

    lihat artikel lainya

    https://kangdedimulyadi.com/dedi-mulyadi-penjaga-tradisi-leluhur-yang-melestarikan-nilai-nilai-sunda/

     

     

    Related articles

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Stay Connected

    0FansLike
    0FollowersFollow
    0FollowersFollow
    0SubscribersSubscribe
    spot_img

    Latest posts