Pendahuluan
Purwakarta, sebuah kabupaten di Jawa Barat, telah menarik perhatian publik lewat upayanya yang inspiratif dalam merevitalisasi seni dan budaya lokal. Di balik transformasi ini berdiri sosok yang karismatik: Kang Dedi Mulyadi. Artikel ini menyajikan perjalanan, strategi, serta kunci keberhasilan revitalisasi seni di Purwakarta sebuah kisah tentang budaya, kepemimpinan, dan modernitas yang berpijak pada akar lokal.
Kiprah Kang Dedi Mulyadi: Dari Bupati hingga Gubernur
Tokoh yang dikenal luas sebagai Kang Dedi Mulyadi atau KDM memulai karier politiknya sejak menjadi anggota legislatif di tingkat kabupaten (1999–2003), kemudian menjabat Wakil Bupati (2003–2008), Bupati Purwakarta (2008–2018), dan kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak Februari 2025
Di era kepemimpinannya sebagai Bupati, Purwakarta mengalami transformasi ruang publik sekaligus peningkatan citra budaya lokal
Revitalisasi Seni dan Budaya Sunda di Purwakarta
Branding Karakter Lokal Lewat Patung dan Ornamen Budaya
Kang Dedi menempatkan patung tokoh pewayangan (misalnya Pandawa, Bima, Gatotkaca) sebagai ikon di ruang publik, sekaligus menggulirkan kain poleng hitam-putih membalut batang pohon simbol harmoni identitas lokal dan lintas tradisi Nusantara
Ia menegaskan bahwa karya seni bukan untuk dipuja, tapi sebagai stimulan kreativitas dan penanda karakter daerah
Pesta Seni & Budaya di Gunung Parang
Pada 2014, di kaki Gunung Parang, diadakan Pesta Seni & Budaya—acara besar yang memperkenalkan kembali seni dan budaya Sunda yang nyaris terlupakan kepada komunitas lokal dan warga sekitar. Digagas oleh komunitas KASUNDA bersama Badega Gunung Parang, acara ini awalnya mendapat kritik, namun kemudian diterima hangat oleh masyarakat
Revitalisasi Taman Sribaduga dan Air Mancur Menari
Salah satu terobosan paling nyata adalah penataan kawasan Taman Sribaduga (Situ Buleud) menjadi ruang publik edukatif dan rekreatif. Dulu kawasan ini kumuh dan bahkan menjadi lokasi kegiatan negatif; kini telah berubah menjadi taman indah dengan atraksi Air Mancur Menari salah satu yang terbesar di Indonesia dilengkapi paduan musik digital, cahaya, dan api Kenyataan bahwa taman ini dulu digunakan untuk hal-hal negatif hingga berubah menjadi pusat seni dan edukasi menjadi bukti kuat keberhasilan revitalisasi
Landasan Filosofis: Nasionalisme Ekologis Sunda
Menurut opini dari SinergiNews, Kang Dedi bukan sekadar birokrat, tetapi sosok yang membangkitkan kesadaran identitas Sunda. Ia dianggap sebagai juru bicara akar budaya membangkitkan kembali bahasa, filosofi, dan kearifan lokal yang hampir terkikis oleh modernitas dan hegemoni ide asing
Gerakannya menanamkan kebanggaan lokal yang berakar kuat, tidak hanya sebagai simbol, namun sebagai fondasi karakter.
Kunci Keberhasilan: Faktor-Faktor Strategis Dekat dengan Rakyat & Jejaring Politik
KMD dikenal karena kehadirannya di tengah rakyat sering blusukan ke sawah, pasar, dan gang-gang sempit. Gaya komunikasinya egaliter dan autentik membuatnya dicintai, serta memberinya legitimasi politik yang kuat
SUARAISLAM.ID Support-nya tetap kuat meski berpindah partai dari Golkar ke Gerindra
Identitas Lokal sebagai Instrumen Pembangunan
Alih-alih meniru pembangunan kota-kota modern tanpa jati diri, KMD memprioritaskan identitas Sunda sebagai pembeda. Patung budaya, salam Sunda, pakaian adat, dan pendidikan berbasis lokal menjadi strategi membumikan pembangunan
Infrastruktur Ramah Seni
Melalui proyek seperti penataan Taman Sribaduga dan lomba budaya, KMD menunjukkan bahwa ruang kota juga bisa menjadi ruang edukasi seni. Atraksi Air Mancur Menari menjadi magnet wisata dan simbol revitalisasi ruang publik.
Media Sosial sebagai Medium Aksi Sosial
Tidak sekadar pencitraan, media sosial yang dikelola Kang Dedi digunakan untuk aksi nyata: renovasi rumah warga, bantuan kesehatan, dan aksi sosial lainnya dengan sebagian pendapatan konten dikelola untuk kesejahteraan masyarakat
Hasil Nyata dan Resonansi
Wajah Kota yang Segar dan Berbudaya: Ruang publik Purwakarta dihiasi karya seni yang kental identitas lokal, menarik minat wisatawan maupun warga Kesadaran Kultural Bangkit: Melalui festival seni, patung, dan ruang publik kreatif, masyarakat kembali bangga pada warisan budaya Sunda
Teladan bagi Daerah Lain: Studi maupun media nasional menyebut Purwakarta sebagai contoh daerah yang berhasil menggabungkan modernitas dengan tradisi budaya
Purwakarta adalah bukti hidup bagaimana kepemimpinan yang berpijak pada akar budaya dapat menghidupkan kembali seni dan identitas lokal. Kang Dedi Mulyadi mencontohkan bahwa pembangunan bukan sekadar fisik, tetapi juga membangun jiwa dan karakter melalui revitalisasi seni.
dukung perjalanan budaya dan kreativitas ini! Ikuti terus karya-karya inspiratif dan langkah-langkah memperkuat seni lokal di kangdedimulyadi.com tempat kita semua bisa belajar, berbagi, dan bersama-sama
@dedimulyadi71@fans KDM@_kangdedimulyadi.com
lihat artikel lainya
https://kangdedimulyadi.com/dedi-mulyadi-seniman-dan-budayawan-di-panggung-politik/