Kang Dedi Mulyadi bukanlah sosok asing di kancah politik dan kebudayaan Jawa Barat. Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini dikenal bukan hanya karena gebrakan kebijakannya, tetapi juga filosofi hidupnya yang khas: membangun daerah dengan pondasi budaya lokal, kearifan tradisi, dan karakter masyarakat Sunda.
Ketika banyak kepala daerah fokus pada pembangunan fisik semata, Kang Dedi Mulyadi menambahkan satu unsur yang kerap terlupakan, yakni pembangunan karakter. Baginya, Purwakarta tidak hanya harus indah secara infrastruktur, tetapi juga berkarakter kuat, memiliki jati diri, serta tidak tercerabut dari akar tradisi leluhur.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang filosofi Kang Dedi Mulyadi dalam membangun Purwakarta berkarakter, mulai dari dasar pemikiran, kebijakan yang diterapkan, hingga warisan nilai yang masih relevan hingga kini.
Budaya sebagai Identitas
Dedi Mulyadi percaya bahwa sebuah bangsa atau daerah akan kuat jika ia berakar pada budaya. Oleh karena itu, ia selalu menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal Sunda di tengah arus globalisasi.
Karakter sebagai Modal Sosial
Masyarakat yang berkarakter tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga beretika, berempati, dan memiliki rasa gotong royong. Kang Dedi menyebut hal ini sebagai “modal sosial” yang jauh lebih berharga dari sekadar modal ekonomi.
Alam sebagai Guru Kehidupan
Dalam banyak pidato dan tulisan, ia sering menekankan bahwa alam adalah guru terbaik. Pepohonan, sungai, dan sawah bukan sekadar sumber daya, tetapi simbol kehidupan yang harus dihormati dan dijaga.
Filosofi ini kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai program nyata saat ia memimpin Purwakarta.
Politik Kebudayaan: Merekonstruksi Ruang Publik
Salah satu langkah paling fenomenal dari Kang Dedi adalah menjadikan politik kebudayaan sebagai landasan pembangunan. Ruang-ruang publik di Purwakarta tidak hanya dibangun untuk fungsi utilitas, tetapi juga diberi sentuhan budaya Sunda.
Gapura Sunda dibangun di banyak titik jalan utama.Patung tokoh pewayangan ditempatkan di alun-alun kota.
Taman Sri Baduga, sebuah ikon Purwakarta, menampilkan pertunjukan air mancur menari dengan nuansa cerita rakyat.
Semua itu bukan sekadar proyek estetika. Menurut Kang Dedi, hal ini adalah strategi pendidikan karakter melalui ruang publik. Masyarakat yang setiap hari melihat simbol budaya akan lebih mudah merasa bangga, mencintai identitasnya, dan tidak mudah tercerabut dari akar tradisi.
Pendidikan Karakter di Sekolah
Kang Dedi memahami bahwa generasi muda adalah penentu masa depan Purwakarta. Karena itu, ia mendorong pendidikan yang tidak hanya mengutamakan kognitif, tetapi juga karakter.
Beberapa gebrakan yang ia lakukan:
Pagi Mengaji: siswa diwajibkan membaca Al-Qur’an sebelum memulai pelajaran.Pendidikan Sunda: pelajaran muatan lokal Sunda diperkuat, termasuk bahasa, aksara, dan seni tradisi.
Gerakan Sekolah Berbudi: siswa diajarkan sopan santun, hormat pada guru, serta disiplin sebagai budaya sekolah.
Kata kunci pendidikan karakter Purwakarta menjadi populer berkat program-program ini.
Filosofi Kepemimpinan Humanis
Salah satu daya tarik Kang Dedi adalah gaya kepemimpinannya yang humanis dan merakyat. Ia tidak segan turun langsung ke lapangan, berdialog dengan petani, nelayan, bahkan anak-anak jalanan.
Di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, yang kini memiliki jutaan pengikut, kita bisa melihat bagaimana ia menyapa masyarakat tanpa jarak. Banyak video yang viral, misalnya ketika ia membantu pedagang kecil, menolong warga miskin, atau memberikan motivasi kepada anak-anak.
Inilah yang kemudian membuat kata kunci Kang Dedi Mulyadi YouTube dan konten inspiratif Dedi Mulyadibmenjadi sering dicari di Google.
Membangun Purwakarta Berkarakter
Apa yang dimaksud dengan Purwakarta Berkarakter?
Menurut Kang Dedi, ada beberapa ciri:Masyarakat religius menjaga nilai-nilai spiritual dan moral.
Masyarakat gotong royong: saling membantu dalam kehidupan sehari-hari.Masyarakat yang cinta budaya: bangga terhadap seni dan tradisi lokal.
Masyarakat disiplin: menaati aturan
bersama untuk kehidupan yang lebih tertib.
Implementasi visi ini terlihat dalam berbagai program, seperti festival budaya Sunda, gerakan kebersihan lingkungan, hingga tata ruang kota yang ramah keluarga.
Kritik dan Tantangan
Tentu saja, tidak semua kebijakan Kang Dedi berjalan mulus. Beberapa pihak menilai program budaya terlalu menitikberatkan pada estetika, sementara kebutuhan ekonomi masyarakat masih mendesak.
Namun, bagi Dedi Mulyadi, pembangunan karakter adalah investasi jangka panjang. Infrastruktur bisa dibangun dalam lima tahun, tetapi membangun karakter membutuhkan puluhan tahun. Jika masyarakat berkarakter, maka masalah sosial seperti korupsi, kekerasan, dan intoleransi bisa diminimalisir.
Warisan dan Relevansi Hingga Kini
Meski kini Kang Dedi Mulyadi melangkah ke panggung politik yang lebih luas, filosofi kepemimpinannya tetap relevan. Purwakarta yang ia tinggalkan memiliki identitas unik, sehingga menjadi model pembangunan berbasis budaya di Indonesia.
Banyak daerah lain yang mulai meniru konsep ini: membangun taman kota dengan ornamen lokal, menghidupkan festival budaya, dan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum sekolah.
Artinya, filosofi Kang Dedi bukan hanya milik Purwakarta, tetapi juga inspirasi bagi bangsa
Kesimpulan
Filosofi Kang Dedi Mulyadi dalam membangun Purwakarta berkarakter menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh hanya berbicara soal beton dan aspal, tetapi juga soal hati, jiwa, dan budaya.
Dengan memadukan politik kebudayaan, pendidikan karakter, serta kepemimpinan humanis, ia berhasil mengangkat Purwakarta dari daerah biasa menjadi kota dengan identitas kuat.
Warisan ini menjadi pengingat bahwa Indonesia akan lebih kokoh jika setiap daerah membangun dirinya dengan berlandaskan budaya lokal dan karakter masyarakatnya.
Jika Anda ingin terus mengikuti inspirasi, gagasan, dan konten terbaru dari Kang Dedi Mulyadi, jangan lupa untuk follow sosial media resminya di _kangdedimulyadi.com
Mari bersama-sama belajar dari filosofi beliau untuk membangun masyarakat yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berkarakter kuat dan berbudaya luhur.
@dedimulyadi@fans KDM@_kangdedimulyadi.com
lihat artikel lainya
https://kangdedimulyadi.com/kang-dedi-mulyadi-dan-strategi-jitu-mengatasi-kemiskinan-di-pedesaan/