​Lingkungan hidup adalah warisan berharga yang harus dijaga untuk generasi mendatang. Namun, modernisasi dan pembangunan sering membawa dampak negatif, mulai dari polusi, alih fungsi lahan, hingga kerusakan ekosistem. Di tengah kondisi ini, Dedi Mulyadi muncul sebagai sosok pemimpin yang konsisten mengusung kebijakan pro-lingkungan di Jawa Barat.
​Baginya, menjaga alam bukan sekadar kewajiban pemerintah, tetapi juga tanggung jawab moral dan budaya.
​Filosofi Lingkungan ala Dedi Mulyadi
​Alam adalah Guru Kehidupan
Manusia harus belajar hidup selaras dengan alam, bukan merusaknya.
​Budaya Sunda Menjaga Keseimbangan
Dalam budaya Sunda terdapat falsafah leuweung ruksak, cai beak, manusa balangsak (hutan rusak, air habis, manusia sengsara). Falsafah ini menjadi pedoman kebijakan lingkungannya.
​Pembangunan Berbasis Harmoni
Pembangunan boleh dilakukan, tapi harus tetap memperhatikan kelestarian alam.
​Kebijakan Nyata Pro-Lingkungan
​Penanaman Pohon Massal: Dedi menginisiasi gerakan menanam pohon di berbagai daerah, termasuk di lahan kritis dan bantaran sungai.
​Revitalisasi Sungai dan Situ: Ia aktif membersihkan sungai dan danau, sekaligus mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
​Penghijauan Kota: Purwakarta menjadi salah satu kota yang penuh ruang hijau berkat kebijakan Dedi saat menjabat bupati.
​Pemberdayaan Masyarakat Desa: Program pertanian organik dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat menjadi salah satu fokus utamanya.
​Penegakan Aturan Lingkungan: Dedi tidak segan menegur bahkan menindak perusahaan yang merusak lingkungan.
​Dampak Kebijakan Pro-Lingkungan
​Kualitas udara dan air membaik di beberapa wilayah.
​Kesadaran masyarakat meningkat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian.
​Pertanian organik berkembang, membawa dampak positif pada ekonomi petani.
​Citra daerah lebih baik, karena dikenal sebagai wilayah ramah lingkungan.
​Inspirasi dan Kisah Nyata
​Gerakan Menanam Pohon di Purwakarta
Dedi menginisiasi gerakan ini yang menjadikan daerah tersebut lebih rindang dan sejuk.
​Pengelolaan Sampah Desa
Program ini membantu warga memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk.
​Kebijakan Tegas pada Perusahaan Nakal
Hal ini memperlihatkan komitmen serius Dedi terhadap lingkungan.
​Tantangan dalam Menjaga Lingkungan
​Masih adanya perusahaan besar yang abai terhadap aturan, kurangnya kesadaran sebagian masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, dan tekanan pembangunan modern yang sering mengorbankan alam menjadi tantangan. Namun, dengan kepemimpinan yang tegas dan partisipasi masyarakat, tantangan ini bisa diatasi.
​Relevansi untuk Masa Depan Jawa Barat
​Kebijakan pro-lingkungan sangat relevan di era perubahan iklim saat ini. Dedi Mulyadi memberi contoh bahwa pembangunan harus berjalan seiring dengan kelestarian alam. Tanpa menjaga lingkungan, pembangunan hanya akan menciptakan bencana.
​Kesimpulan
​Kebijakan pro-lingkungan Dedi Mulyadi membuktikan bahwa pemimpin sejati tidak hanya memikirkan masa kini, tetapi juga masa depan. Dengan menanam pohon, menjaga sungai, memberdayakan masyarakat, hingga menegakkan aturan lingkungan, ia menunjukkan bahwa menjaga alam adalah bentuk pengabdian nyata.
​Pesannya sederhana: alam lestari, manusia sejahtera.