spot_img
Wednesday, October 15, 2025
More
    spot_img
    HomeUncategorizedJejak Langkah Kang Dedi Mulyadi: Dari Masa Kecil Hingga Jadi Tokoh Nasional

    Jejak Langkah Kang Dedi Mulyadi: Dari Masa Kecil Hingga Jadi Tokoh Nasional

    -

     

    pendahulu

    atau KDM, lahir pada tanggal 11 April 1971 di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, sebagai anak bungsu dari sembilan bersaudara

    Kehidupannya ditulis oleh ringkas dan kerja keras. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana, adalah mantan prajurit yang pensiun dini karena sakit, sementara ibunya, Karsiti, merupakan seorang aktivis Palang Merah Indonesia yang pernah menempuh pendidikan formal

    Kondisi keluarga yang pas-pasan membuat Dedi kecil rela berkorban sering hanya makan nasi dan garam menjadi keseharian pahitnya Namun, dari situ lahir jiwa kewirausahaan: sejak kelas 1 SD ia sudah menyabit rumput untuk pakan kambing, bahkan menjual kambing untuk modal usaha Tidak hanya itu, di masa SMP, Dedi sempat menjadi tukang layangan dan ojek demi membantu biaya sekolah

    Pendidikan dan Awal Perjalanan Organisasi

    Masa sekolah Dedi ditempuh di lingkungan kelahirannya: SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri 1 Purwadadi (1990) Setelah itu, ia meraih gelar Sarjana Hukum (SH) dari Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta pada tahun 1999 Semasa kuliah, Dedi terlibat aktif di berbagai organisasi. Ia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Purwakarta, anggota Senat Mahasiswa STH Purnawarman, Wakil Ketua DPC SPSI, hingga Sekretaris KSPSI Keterlibatannya dalam organisasi menunjukkan karakter kepemimpinan sejak dini.

    Pilar Awal Karier Politik

    Karier politik Kang Dedi dimulai sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta periode 1999–2004, di mana dia menjabat sebagai Ketua Komisi E Pada tahun 2003, ia terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta (2003–2008), mendampingi Bupati Lily Hambali Hasan

    Dua Periode Bupati Purwakarta (2008–2018)

    Pada tahun 2008, Dedi terpilih sebagai Bupati Purwakarta periode pertama hingga 2013 bersama Wakil Dudung Bachtiar Supardi, lalu terpilih kembali untuk periode kedua hingga 2018 bersama Wakil Dadan Koswara

    Selama memimpin, ia meluncurkan berbagai kebijakan yang mencuri perhatian publik. Misalnya, larangan berpacaran atau bertamu di atas jam 9 malam bagi pelanggar diterapkan sanksi adat seperti mengusir atau didenda, dan memasang CCTV perbatasan desa agar aturan ditaati Ia juga menghapus pekerjaan rumah (PR) bagi siswa, mengutamakan penyelesaian materi di sekolah Selain itu, Dedi juga memperkuat muatan budaya lokal, dengan membangun taman seni, patung, serta mendorong penggunaan pakaian adat Sunda Skala Provinsi: Golkar hingga Gubernur Jawa Barat

    Pada tahun 2016, Dedi diangkat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (2016–2020) secara aklamasi Pada Pilgub Jabar 2018, ia maju sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Deddy Mizwar meskipun kalah

    Selanjutnya, pada Pemilu 2024 ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Jabar dengan ikut serta dalam KIM Plus dan menang dengan perolehan suara 62,22 % pada 27 November 2024

    Pasangan Dedi Erwan Setiawan resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada 20 Februari 2025

    Dalam 100 hari awal kepemimpinannya, ia mengusung slogan Lembur Diurus, Kota Ditata Jabar Istimewa . Fokusnya meliputi peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur inklusif di wilayah terpencil, pemberdayaan UMKM, koperasi desa, serta pencegahan pembangunan megah yang jauh dari rakyat

    Citra Kepemimpinan yang Dekat dengan Rakyat

    Proses kepemimpinan Dedi Mulyadi dikenal dengan gaya turun ke rakyat turun ke pasar, berdiskusi dengan petani, memeriksa sekolah dan puskesmas secara langsung, memperkenalkan layanan digital, serta memperbaiki insentif tenaga medis dan guru honorer

    Warisan Moral dan Budaya Sunda

    Sepanjang kariernya, Dedi dikenal sebagai pelestari budaya Sunda. Ia sering mengenakan pakaian adat Sunda di acara formal dan membawa muatan lokal dalam pendidikan sebuah simbol bahwa modernitas tak harus melepaskan akar budaya

    Ringkasan Perjalanan Inspiratif Tahap Kehidupan Sorotan Utama Masa Kecil Hidup sederhana, pekerja keras, jiwa wirausaha

    Pendidikan & Organisasi Sarjana Hukum, aktif di HMI dan serikat pekerja. Karier Awal Politik DPRD Purwakarta, Wakil Bupati

    Bupati Purwakarta (2 periode) Kebijakan prorakyat dan edukatif. Tingkat Provinsi Ketua Golkar Jabar, Gubernur Jabar.Gaya Kepemimpinan Dekat rakyat, fokus layanan dasar dan budaya

    Jangan lupa untuk mengikuti langsung @dedimulyadi71 di media sosial untuk mendapatkan cerita perjalanan Kang Dedi secara real-time: mulai dari keputusan kebijakan, inspirasi budaya, hingga momen kesehariannya yang menginspirasi

     

    @dedimulyadi71@fans KDM@_kangdedimulyadi.com

    lihat artikel lainya

    https://kangdedimulyadi.com/dedi-mulyadi-pemimpin-yang-mengajarkan-pentingnya-keteladanan/

    Related articles

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Stay Connected

    0FansLike
    0FollowersFollow
    0FollowersFollow
    0SubscribersSubscribe
    spot_img

    Latest posts