Walk Around Leadership Ala KDM
Pendahuluan
Dalam dunia manajemen dan kepemimpinan modern, dikenal istilah “management by walking around” atau walk around leadership. Konsep ini menekankan pentingnya seorang pemimpin hadir langsung di lapangan, berinteraksi dengan tim maupun masyarakat, serta memahami permasalahan dari dekat.
Di Indonesia, salah satu tokoh politik yang berhasil menerapkan konsep ini adalah Dedi Mulyadi, atau yang akrab disapa KDM. Gaya kepemimpinan KDM berbeda dari banyak politisi lainnya: ia lebih senang turun langsung, mendengar keluhan rakyat secara tatap muka, bahkan tidak jarang ikut membantu aktivitas sehari-hari warga.
Artikel ini akan membahas bagaimana walk around leadership ala KDM menjadi kekuatan politik dan sosial yang membuatnya dekat dengan rakyat serta relevan hingga ke panggung nasional.
—
Mengenal Sosok KDM
Dedi Mulyadi (KDM) adalah seorang politisi asal Jawa Barat yang meniti karier politik dari bawah hingga menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode. Ia dikenal luas sebagai figur yang sederhana, humoris, dan berani membawa ide-ide yang dianggap “aneh” oleh sebagian kalangan.
Namun di balik gaya komunikasinya yang unik, terdapat filosofi kepemimpinan yang kuat. KDM percaya bahwa seorang pemimpin tidak boleh hanya berdiam di balik meja atau sibuk dengan rapat formal. Pemimpin harus hadir di tengah rakyat, melihat langsung masalah, dan memberikan solusi nyata.
—
Apa Itu Walk Around Leadership?
Secara sederhana, walk around leadership adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin aktif turun ke lapangan, berjalan di sekitar tempat kerja atau wilayah kepemimpinannya, berinteraksi langsung dengan masyarakat atau bawahan, serta memantau situasi secara nyata.
Tujuannya antara lain:
Memahami masalah dengan lebih akurat.
Membangun kedekatan emosional dengan masyarakat.
Memberikan motivasi langsung kepada tim atau warga.
Menumbuhkan kepercayaan bahwa pemimpin hadir dan peduli.
—
Walk Around Leadership Ala KDM
1. Blusukan ke Desa-Desa
Sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta, KDM sering turun langsung ke desa-desa. Ia tidak segan berjalan kaki di pematang sawah, ngobrol di warung kopi, atau duduk lesehan bersama petani.
Blusukan ini bukan sekadar pencitraan, tetapi cara KDM untuk mendengar langsung keluhan rakyat tanpa perantara birokrasi.
—
2. Hidup Sederhana Bersama Rakyat
Walk around leadership ala KDM juga tercermin dalam gaya hidupnya. Ia kerap tidur di rumah warga saat melakukan kunjungan, makan dengan menu sederhana, bahkan ikut memikul beban kerja warga. Hal ini membuat masyarakat merasa pemimpinnya tidak berjarak, tetapi benar-benar bagian dari mereka.
—
3. Komunikasi Humor dan Filosofi
Ketika berinteraksi, KDM sering menggunakan humor khas Sunda yang ringan dan membumi. Ia juga mengaitkan banyak persoalan dengan filosofi budaya lokal, sehingga rakyat mudah menerima pesannya. Inilah kekuatan komunikasi KDM yang membuat walk around leadership terasa lebih alami.
—
4. Hadir di Saat Krisis
Dalam situasi bencana atau masalah sosial, KDM selalu berusaha hadir langsung. Ia tidak hanya memberi instruksi dari jauh, tetapi juga ikut mendampingi rakyat yang terdampak. Kehadiran fisik ini menjadi simbol kepedulian yang nyata.
—
Dampak Walk Around Leadership KDM
1. Dekat dengan Rakyat
Kedekatan emosional terbentuk karena rakyat melihat langsung kepedulian pemimpinnya. Banyak warga merasa lebih berani menyampaikan masalah ketika bertemu KDM secara langsung.
2. Meningkatkan Kepercayaan Publik
Walk around leadership meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap KDM. Mereka merasa didengar dan diperhatikan.
3. Mengurangi Jarak Birokrasi
Dengan hadir langsung, KDM memotong jalur birokrasi yang sering kali berbelit. Ia bisa memberikan solusi cepat di lapangan.
4. Citra Positif sebagai Pemimpin Sederhana
Gaya ini menjadikan KDM memiliki citra sebagai pemimpin yang tulus, bukan sekadar pencitraan.
—
Kritik terhadap Gaya Kepemimpinan KDM
Meski banyak diapresiasi, walk around leadership ala KDM juga menuai kritik:
Ada yang menilai blusukan KDM hanya simbolik tanpa perubahan struktural.
Sebagian politisi menyebut gaya ini lebih mirip pencitraan daripada kebijakan nyata.
Lawan politik sering menjadikan gaya “aneh” KDM sebagai bahan serangan.
Namun, fakta bahwa rakyat tetap dekat dengan KDM membuktikan bahwa strategi kepemimpinannya efektif.
—
Walk Around Leadership dalam Konteks Nasional
Gaya kepemimpinan KDM sebenarnya relevan untuk diterapkan di tingkat nasional. Dalam negara sebesar Indonesia, kehadiran pemimpin di tengah rakyat menjadi penting untuk menjaga kepercayaan publik.
Jika banyak pemimpin berani mengikuti pola walk around leadership ala KDM, maka jarak antara rakyat dan pemerintah bisa semakin dekat.
—
Pelajaran dari Walk Around Leadership Ala KDM
1. Pemimpin harus hadir, bukan hanya terlihat di media.
2. Kesederhanaan adalah kekuatan, bukan kelemahan.
3. Komunikasi yang membumi lebih efektif daripada retorika tinggi.
4. Kepemimpinan adalah tentang mendengar, bukan sekadar memberi perintah.
—
Penutup
Walk around leadership ala KDM adalah contoh nyata bagaimana seorang pemimpin bisa dekat dengan rakyat melalui kehadiran langsung, kesederhanaan, dan komunikasi yang membumi. Meski menuai kritik, gaya ini justru membuat KDM dicintai banyak orang.
Dalam dunia politik yang penuh formalitas dan pencitraan, KDM menunjukkan bahwa pemimpin yang berani turun ke lapangan lebih dihargai daripada pemimpin yang hanya duduk di balik meja.